Sunday, September 13, 2020

Baim Wong, Nenek Iro, Dan Tegal



Menjadi perantau tentu tak afdhol jika makannya belum ke warteg. Warung ini seperti jamur di musim penghujan, selain warung nasi padang, di setiap sudut jalan, di pinggir jalan hingga gang sempi tentu berdiri warteg dengan pelbagai bentuk tampilan warungnya. Lambat laun sejarah warung tegal yang bermula dari tahun 1950 menjadi penanda urbanisasi Orang Jawa Tengah beriring melayani pembangunan kota Jakarta.
Kota Bahari-- Bersih, Aman, Hijau, Asri, Rapi dan Indah. Kota ini bisa juga dikatakan kota \laut, yang merujuk pada letak kota yang berada di pantai Utara jawa. Kota dengan luas 39.68 km persegi menjadi kota perantau, yang mengirimkan banyak warganya untuk merantau di Jakarta. Tegal dalam bahasa jawa adalah ladang, yang konon hanya sebuah desa bagian dari kabupaten Pemalang. 
Sebagai penikmat tayangan youtube dan juga sebagai menikmati indahnya tayangan Baim Paula Chanel yang dimiliki artis sekaligus pengusaha Baim Wong, kota Tegal setidaknya mengerucut tentang nenek Iro, perempuan paruh baya yang oleh Baim Wong kemudian doperbantukan di rumahnya. Dulu sekali waktu pertama tanyangan Nenek Iro sempat Viral, penjuall gorengan dan juga nomaden, sehingga belum jelas tempat tinggalnya diajak Baim Wong bekerja. Tentu tanpa prasangka apapun saya menulisnya begitu. 
Penjual gorengan bagi saya adalah jamak, banyak ditemui di kota jakarta. Nenek iro adalah salah satu perantau dari Tegal yang menjalani profesi itu, bukan hanya kota tegal secara etnik perantau yang berjualan nasi, juga gorengan juga tak hanya tegal. Wonogiri, sebagai kota yang saya kenal dengan perantau banyak yang berdagang juga membuka lapak pekerjaan ini dengan tak bisa dihitung dengan jari. 
Nenek Iro mungkin beruntung, pun begitu dengan Baim Wong, artis yang biasa digosipkan berita miring negatif dan hanya sedikit mengulas kebaikannnya bertemu dengan jalan yang tak begitu mulus. Keduanya bertemu,, saling bekerja sama. Hingga layanan jasa logistik SiCepat pernah menjadikan keduanya duta.
Minggu ini setelah beberapa bulan nenek iro sakit dan harus pulang kampung, Baim Wong lewat tayangan channelnya mengunggah keberangkatan ke kota Tegal. Ini akan ada pro dan kontra tentunya, sementara Jakarta mulai besok ada penerapan PSBB lagi, kedatangan Baim Wong ke Tegal pastilah menyiptakan keramaian, kehebohan dan kerumunan orang. Menilik sejarah penyebaran virus Covid-19, Tegal adalah kota yang pertama kali mengumumkan lockdown untuk daerahnya, bupati Dedy Yon dengan lantang menggunakan pilihan. Dan bagaimana dengan Baim Wong yang datang di akhir pekan ini?
Ketika saya menulis tulisan ini, channel Baim Paula belum  mengunggah kedatangan di rumah nenek Iro, tetapi mereka sudah beberapa hari di Tegal. Lewat beberapa konten kreator yang lain, sempat mengunggah bahwa Baim Wong gagal untuk bertemu dan akhirnya mereka mengunggah bahwa BaPau berkunjung tengah malam setelah pada siang harinya gagal sebab banyaknya kerumunan.
Tentu tim Bapau tak sembarang dengan kunjungan mereka ini. Ditayangan beberapa hari lalu, mereka sudah melakukan swab tes, ini lebih akurat dibanding dengan Rapid test beberapa waktu lalu ketika mereka berkunjung ke Klaten. Kerumunan mungkin kata yang belum tepat ketika saya menuliskan, lebih tepatnya mungkin berkumpulnya massa. Banyaknya fans Bapau tak membuat benak setiap orang sama,bertemu dengan idola, artis dan mungkin orang yang mereka kagumi adalah tidak salah. Menerapkan protokol kesehatan  adalah mutlak. Semoga tak ada yang disalahkan dan penghujatan kedatangan BaPau kali ini ke Tegal. 
Terus semangat, tetap menjaga jarak, terapkan protokol kesehatan, covid adalah yang dihindari bukan untuk ditantang.
#baimwong, #bapau, #covid-19, #tegal
Sentul, 13 sept 2020
 

No comments:

Post a Comment

Palemboko, tempat nyaman penuh pesona

Tak ada habisnya, tempat yang nyaman selalu dicari. Waktu luang, dipergunakan untuk mencari hiburan, menenangkan pikiran, kenyamanan  dan me...