Wednesday, May 13, 2015

Mikraj



Begini saja, kita mulai dengan analogi paling rendah dan mudah diterima oleh semua saja. Tanpa kutipan ayat, hadist ataupun pendapat ulama. Sebab tafsir bisa jadi membingungkan, membuat perdebatan, dan memercikan permusuhan. Nabi Muhammad adalah makhluk, dan ALLAH adalah Maha Pencipta, Maha Segalanya dan tak ada teori yang dapat menjelaskan dengan kemahaan ini. Tak ada persamaan dan perumpaan ilmu ALLAH dengan kita, apalagi membandingkan dengan makhluk.

Isro Mikroj adalah perjalanan hamba pilihan, dengan kehendak ALLAH maka manusia pilihan tersebut Mikroj. Bolehlah kita bisa ber-Isro, namun apakah setiap orang bisa Mikraj. Bisa iya, dan bisa juga tidak.

Makkah—Palestina adalah jarak, langit dan bumi adalah jarak. Dengan apa semua ditempuh. Bisa dengan ilmu, tapi jangan salah “ilmu” di sini bukanlah ilmu yang kita pahami, bisa jadi kita berilmu, dan ingatlah selalu bahwa ilmu yang ada di dunia tak bisa lebih dengan kotoran kuku. Ini perumpaan yang membuat kita harus berpikir ulang. Kalau kita masih berpikir membandingkan ilmu ALLAH dengan ilmu kita sama, maka bersiaplah tersungkur. Dan janganlah kita menganggap riwayat dan laku ulama kita jadi sandaran tentang ilmu. Bukankah manusia berbeda dalam laku dan takdir.

Kita harus senantiasa membersihkan hati, membuka hati agar ilmu Ilahiah datang, mengayakan keimanan dan katuhidan kita. Marilah kita bersiap Mikroj, bukankah kita juga manusia, dan biarlah ALLAH yang berkehendak kita pantas atau tidak untuk naik. Salam Istiqomah.  

No comments:

Post a Comment

Palemboko, tempat nyaman penuh pesona

Tak ada habisnya, tempat yang nyaman selalu dicari. Waktu luang, dipergunakan untuk mencari hiburan, menenangkan pikiran, kenyamanan  dan me...