Thursday, November 5, 2020

Mbanyuwangi, lalu nggrantes yang Bahagia

james syahibasaufa
Boleh jadi ini aib bagi saya, masih suka mendengarkan musik Dan kadang bersenandung. Musik konon dekat dengan setan, melupakan zikir, membuat lupa, terbawa alunan bisa jadi juga sekejap melupakan masalah. Ini lho sebenarnya nasihat yang sering luput UNTUK digenggam dalam ingatan.

Boleh jadi ini juga aneh, Selama ini tak sekalipun suka dengan lagu barat, lagu Bahasa asing itu terasa aneh bagi saya yang kampungan dan nggk mudeng Bahasa inggris. Ketika trend lagu barat di masa smp Lagi akut, saya mendengarkan iwan fals, dan bukan dangdut.

Saya juga ingat bukan pecinta dangdut kecuali lagu Rhoma Irama yang tentang 150juta penduduk Indonesia. Tapi saya suka koplo, musik asyik yang rame, penuh vitalitas Dan tentu ambyar.

Lagu nggrantes dengan racikan koplo membuat duka, Luka, penderitaan menjadi lebih bahagia. Sebut saja orkes Sera, saya bahagia mendengar lantunan Yuni ayunda ketimbang Era Via Valen, yang bagi saya jauh dari Hati. Bagi saya Sera sudah mati semenjak Via Valen dielukan SEMUA.

Lalu belakangan Banyuwangi, bukan soal shabiya Saufa yang Baru viral belakangan, lagu Banyuwangi dengan Bahasa yang berbeda, Antara osing Dan saya yang solo banget tak mempunyai jarak jauh. Saya suka Bahasa osing, dan James AP tentunya. 

Tepung Kanji, lagu yang hari ini menjadi lagu wajib kenestapaan cinta Dan bahagia sepertinya hanya antiklimak penikmatan saya terhadap Banyuwangi. Jauh sebelum lagu itu enak didengar, James AP adalah anak muda yang saya ikuti perjalanannnya, walau lewat vlognya. 

Ini sedikit saja lagunya, bersama syahiba saufa yang saya yakin mereka Akan menjadi legend. 

No comments:

Post a Comment

Palemboko, tempat nyaman penuh pesona

Tak ada habisnya, tempat yang nyaman selalu dicari. Waktu luang, dipergunakan untuk mencari hiburan, menenangkan pikiran, kenyamanan  dan me...