Wednesday, November 13, 2013

Sebenarnya Saudara

Siapa pernah merenung, kembali ke masa lampau. Seolah kita menjadi Adam, yang telah menikmati pelbagai nikmat surga kemudian harus menjalani pengasingan di bumi. Wilayah yang asing, tak ada pengetahuan, tak sesiapa, hanya alam dan ayat yang harus dikaji demi pengetahuan masa depan. Seolah kita menunggu Hawa, yang telah diciptakan dari tulang rusuk yang memang sudah digariskan kepada hidup kita.

Bagaimana mula dua sejoli itu belum bertemu. Apa gerangan yang kedua manusia yang mulanya berpasangan menjalani untuk menunggu pertemuan. Oh, alangkah sepi dan tak tentunya perasaan. Mungkin (saja) sebab ketaatan kepada ALLAH yang membuat keduanya Ikhlas dan bersabar. Hingga bertemua dan membentuk sebuah koloni, atau kita menyebutnya keluarga.

Keluarga, sungguh kata yang belakangan hari semakin melebar dan mengerucut makna yang kemudian melekat dalam jiwa saya sebagai sebuah arti yang sama dengan sejiwa sepersaudaraan.

Setidaknya memiliki keluarga adalah impian, bisa menumbuh kekeluargaan adalah berkah yang harus senantiasa disyukuri. Saya memiliki keluarga sejak kecil, kemudian bertumbuh kekeluargaan dengan orang lain. Menjadi saudara dengan orang yang sejalan dengan kita.

setidaknya saya juga memiliki keluarga yang melebihi dari saudara kandung. saudara yang selalu mengingatkan dan menumbuhkan cinta saya. Oh, keluarga yang melebihi saudara kandung yang tentu telah digariskan oleh Takdir. Saya memilikinya....
 
Curhatan aneh

No comments:

Post a Comment

Palemboko, tempat nyaman penuh pesona

Tak ada habisnya, tempat yang nyaman selalu dicari. Waktu luang, dipergunakan untuk mencari hiburan, menenangkan pikiran, kenyamanan  dan me...